Menu

Bicara Si Kecil yang Menggemaskan: Masih Batas Normal atau Tanda Disleksia?

05 Juli 2021 15:17 WIB

Ilustrasi ibu dan anak sedang mengobrol. (Pinterest/parentingnation.in)

HerStory, Sukabumi —

Si kecil yang masih dalam tahap belajar berbicara kerap kali dianggap menggemaskan ketika salah mengucapkan kata-kata. Seperti Mama menjadi Nana atau pesawat menjadi pesawap. Lain hal dengan yang dikatakan dokter anak Kanya Ayu, si kecil yang kerap kali salah dalam pengucapan ketika sudah berulang kali diajarkan, harus mendapatkan perhatian khusus yakni disleksia.

Pada bincang Next Level Parenting yang diselenggarakan oleh @vaksinku.id bersama dokter anak Kanya Ayu dan Amy Zein selaku orangtua dari anak disleksia pada Minggu (4/7/2021) lalu, disleksia berbeda dengan keterlambatan berbicara anak. 

Apa itu Disleksia? 

Disleksia merupakan kondisi anak yang kesulitan dalam berbahasa. Banyak masyarakat awam yang mengira disleksia adalah kesulitan membaca. Kanya Ayu mengatakan proses bahasa itu ada dua yakni menerima dan keluar (ekspresif). Pada anak disleksia terdapat perbedaan dalam menerima informasi dan mengeskpresikannya. "Kesulitannya sudah sejak awal sejak dia menerima informasi (kurang memahami yang ia terima)," lanjutnya. 

Disleksia juga memiliki tingkatan dari ringan seperti gangguan membaca sampai berat yakni gangguan menerima informasi, mengolah dan mengekspresikannya. Kesulitan yang dialami anak disleksia karena bahasa ini mengakibatkan anak tidak dapat memperkirakan ketika menulis. 

Disleksia Bukan Penyakit

Perlu Moms ketahui bahwa disleksia bukanlah penyakit. Disleksia tidak menular dan tidak dapat ditularkan sebab disleksia merupakan bawaan genetik. Kanya Putri selaku dokter spesialis anak mengatakan disleksia bawaan dari lahir dimana jika satu orangtuanya disleksia maka 40% akan diturunkan. Maka dari itu, disleksia tidak dapat disembuhkan tapi dapat diarahkan dengan baik asalkan dengan penangatan yang cepat dan tepat. 

Semua Harus Jelas dan Detail

Anak disleksia kesulitan untuk sesuatu yang abstrak setiap kejadian harus dijelaskan. Amy Zein sebagai orangtua dari anak disleksia berbagi cerita ketika melihat anaknya yang tersenyum saat temannya meringis karena jatuh. Sang anak menganggap tersenyum itu meringis. "Perbedaan emosi itu agak tipis jadi agak sedikit PR sama halnya dengan sopan santun," ungkapnya ketika menyadari ada yang berbeda dari anaknya.

Anak Disleksia Bisa Berprestasi Bahkan Lebih Tinggi dari Anak Biasanya

Anak disleksia dan anak lain hanya berbeda dalam memproses sesuatu. Sedangkan tingkat intelejensi, kecerdasan dan kepintaran sama saja bahkan bisa lebih tinggi IQ nya dibandingkan anak lain. Hal ini disebabkan anak disleksia memiliki cara tersendiri untuk memecahkan suatu masalah. 

Walaupun kesulitan dalam meniru yang ada di lingkungan, anak disleksia banyak yang bagus dibidang seni, berfikir out of the box karena mencari solusi tidak seperti anak yang tidak disleksia.

Telat Berbicara Belum Tentu Disleksia

Umumnya mendiagnosis anak yang menderita disleksia di usia 7 tahun. Namun, Moms sudah dapat menaruh rasa curiga sejak dini. Seperti adanya kesalahan dalam pengucapan padahal sudah diajarkan berkali-kali dan ketika si kecil sudah berusia 12 bulan si kecil belum juga bisa mengucapkan satu kata dengan benar. 

Dokter anak Kanya Ayu mengatakan ketika anak menginjak usia 2 tahun, minimal sudah bisa mengucapkan 20 kata. "Targetnya, minimal sudah ada 2 kata dalam 1 kalimat," tambahnya.

Tapi, Moms jangan langsung mendiagnosis begitu saja. Sebab, untuk mengetahui kebenaran disleksia atau adanya keterlambatan si kecil minimal harus ada 2 dari 4 perkembangan anak yang bermasalah. 

Keempat perkembangan anak terdiri dari motorik halus, motorik kasar, personal sosial anak dan bahasa. Jika Moms merasa ada kecurigaan sejak awal, sebaiknya langsung dibawa ke dokter anak spesialis Ahli Tumbuh Kembang Pediatri Sosial.

Banyak stigma anak yang telat berbicara karena kurangnya perhatian dari ibu apalagi yang bekerja, padahal memang ada faktor lain yang terdapat pada diri anak dan membuat adanya keterlambatan itu. Jadi, Moms jangan sedih dan merasa bersalah ya!