Good girl. (Pinterest/Wayhomestudio)
Beauty, sejak kecil kita pasti selalu diajarkan untuk menjadi pribadi yang selalu baik terhadap sesama.
Bukan cuma dari orang tua, lingkungan sosial pun turut mendorong kita untuk menjadi pribadi yang baik dan selalu menyebarkan energi positif. Terlebih wanita yang diberikan cap sebagai pribadi feminim, penuh kelembutan dan ketulusan dari budaya yang turun temurun.
Memang menjadi baik bukanlah sebuah masalah, karena dengan bersikap baik kita akan dengan mudah diterima dan dihargai oleh masyarakat. Kita juga akan dengan mudah mereka kenali karena perbuatan baik kita. Biasanya ditunjukkan melalui cara kita membahagiakan orang lain.
Hal ini juga bisa menjadi salah satu hal dari kualitas diri yang baik.
Tapi, tahukah Beauty, kalau sikap ini terus-menerus dipertahankan dapat menimbulkan gangguan kesehatan mental bernama Good girl syndrome?
Melansir dari berbagai sumber (15/7/2021), good girl syndrome merupakan kecenderungan lebih mementingkan kebahagiaan orang lain dan merasa takut untuk mengecewakan orang lain. Agar tak dinilai buruk, good girl syndrome selalu berupaya bertindak positif bagi orang lain. Namun tanpa disadari, hal tersebut secara perlahan akan menghancurkan dirinya sendiri.
Mereka akan kesulitan untuk meluapkan emosi dan terus memendam keinginan sendiri demi kebahagiaan orang lain. Wanita yang mengalami hal ini dinilai selalu patuh dan cenderung diam lantaran tidak ingin menyakiti orang lain.
Ikhsan Bella Persada sebagai seorang psikolog mengatakan, jika hal ini terus berlangsung tak baik bagi dirinya sendiri. Dia menjadi tak paham dengan emosinya karena selalu bergantung pada kebahagiaan orang lain.
Wanita yang mengalami good girl syndrome akan merasa sangat lelah dan stres berat karena terlalu memikirkan orang lain. Hal ini tentunya menjadi bahaya sebab bisa menjadi cikal bakal adanya depresi.
Lantaran sering memendam emosi dan keinginan sendiri, pengidap syndrome ini akan menjadi sosok yang sulit untuk berkembang. Beauty yang berada diposisi ini tidak akan bangkit dan bicara ketika orang lain berlaku tidak adil atau ketika memiliki pandangan yang berbeda.
Untuk mengetahui apakah Beauty terjerat pada situasi ini, berikut ciri-ciri dari good girl syndrome.
Meskipun berbuat baik tidak ada salahnya, tetap harus sesuai takarannya jangan sampai berlebihan ya, Beauty. Sebab, kebahagiaan sejati datang dari diri sendiri bukan orang lain.