Menu

3 Jenis Vaksin yang Miliki Efektivitas Paling Tinggi Tangkal Covid-19

15 September 2021 11:00 WIB

Ilustrasi vaksin virus corona. (pinterest/freepik)

HerStory, Sukabumi —

Vaksin Covid-19 masih menjadi solusi untuk menangani pandemi yang sudah berlangsung sejak tahun 2020. 

Studi yang dirilis oleh Centers of Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat mengungkapkan, bahaya jika tak vaksin memiliki risiko peluang kematian yang tinggi.

10 kali lebih tinggi pada orang tak yang ingin vaksin berpeluang dirawat di rumah sakit dan 11 kali lebih tinggi peluang meninggal pada pasien yang tak vaksin. Penelitian ini telah dibandingkan dengan mereka yang sudah mendapatkan vaksin 2 dosis. 

Berangkat dari studi tersebut, dr. Arina Heldyana melalui klikdokter.com (15/9) mengatakan hal yang serupa. Hal ini dikarenakan orang yang tak vaksin belum terbentuk antibodinya sebagaimana yang sudah divaksin. 

“Sehingga saat terkena COVID-19, tubuh belum ada persiapan menghadapi virus yang masuk dan virus pun berpeluang berkembang biak dengan cepat dalam tubuh,” ungkap dr. Arina dikutip dari klikdokter.com

Sementara yang sudah melakukan vaksin setidanya dapat menangkal virus untuk berkembang biak dan meminimalisir gejala berat akibat Covid-19.

CDC pun menambahkan untuk saat ini, tiga vaksin dianggap lebih baik dan efektif dalam menangkal Covid-19. Diantaranya Moderna, Pzifer, dan Johnson & Johnson atau Janssen. 

Riset yang dilakukan di Amerika Serikat menghasilkan 95% vaksin Moderna mencegah rawat inap, 80% oleh vaksin Pzifer dan disusul vaksin Janssen sebesar 60%. 

Dugaan sementara dikarenakan Moderna memiliki dosis yang tinggi dan jarak waktu penyuntikkan kedua yang lebih lama yakni 4 minggu. Berdasarkan beberapa penelitian disebutkan jarak penyuntikkan dosis kedua yang lama dapat membangun kekebalan tubuh yang lebih baik. 

Kendati begitu, melihat mutasi virus yang berkembang dengan cepat, Direktur CDC Rochelle Walensky tetap menganjurkan untuk sesegera mungkin melakukan vaksin apapun jenisnya. 

Hal ini demi kebaikan dalam mencegah gejala berat dan kematian akibat Covid-19.