Menu

Beauty Jangan Lupa untuk Vaksin HPV sebagai Pencegahan Dini Kanker Serviks, Nanti Nyesel!

26 November 2021 20:25 WIB

Ilustrasi seorang wanita sedang vaksin HPV sebagai upaya pencegahan kanker serviks. (Freepik/Edited by HerStory)

HerStory, Sukabumi —

Salah satu pencegahan dini agar terhindar dari kanker serviks adalah dengan vaksin HPV sejak usia 9 tahun. 

Kanker serviks menjadi momok menakutkan bagi wanita karena bisa mengancam peluang untuk memiliki keturunan hampir tak ada sampai kematian. 

Kendati begitu disampaikan dr. Muhammad Yusuf pada acara Webinar dengan tema 'Sering Perdarahan Saat Hamil? Jangan-Jangan Kanker Serviks!' bersama Sensitif Journey, penyebab kanker serviks adalah virus yang ditularkan akibat aktivitas seksual yang bebas, Jumat (26/11/2021).

"Kalau usia 9 sampai 14 tahun vaksin (HPV) cukup dua dosis saja. Sementara rentang usia 14 tahun sampai 45 tahun vaksin HPV menjadi menjadi tiga dosis. Tidak ada pengulangan cukup tiga kali seumur hidup," jelas dr. Yusuf

Vaksin HPV bisa dilakukan dengan dokter kandungan dan bidan (apabila menyediakan) terdekat. Namun untuk lebih memungkinkan bisa ke rumah sakit. 

Selain melakukan vaksin HPV dan menghindari aktivitas seksual bebas, upaya lain pencegahan dari kanker serviks adalah dengan rutin melakukan pemeriksaan pap smear minimal setahun sekali ketika menginjak usia 25 tahun dan sudah aktif secara seksual.

Pasalnya kanker serviks bukan cuma memengaruhi wanita sulit untuk memiliki keturunan, kanker serviks yang tak segera ditangani bisa menyebar ke organ tubuh lain dan berujung pada komplikasi dan mengancam nyawa.

"Perempuan di Indonesia setiap jamnya meninggal dua orang karena kanker serviksnya itu sendiri. Kanker serviks yang sudah menyebar ke ginjal maka ginjalnya enggak bisa memproduksi urine, kanker serviks yang menyebar ke hati maka tidak bisa menetralisir racun, artinya dalam perjalanannya pasien akan meninggal," terang dr. Yusuf

Kendati begitu dr. Yusuf juga menuturkan bahwa masih ada peluang pasien dengan riwayat kanker serviks untuk memiliki keturunan. Apabila kanker tersebut masih berada di stadium awal atau 1A meski dengan peluang yang relatif kecil. 

Artikel Pilihan