Menu

Ternyata Begini Pola Asuh di 5 Negara, Apakah Moms Sudah Menerapkannya?

10 Desember 2021 18:10 WIB

Anak yang sedang bermain. (Unsplash/Edited by HerStory)

HerStory, Bekasi —

Kebanyakan para orangtua mengadopsi pola asuh dari ibu dan neneknya, serta mengamati dari lingkungan sekitarnya. Meski begitu, nggak semua metode pengasuhan berhasil untuk semua anak. Dan gak ada yang namanya pola asuh terbaik untuk anak, karena semua harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing anak.

Mengasuh anak adalah tentang bereksperimen dan belajar dari kesalahan yang kita buat dalam perjalanan menjadi orang tua. Dalam periode pengasuhan ini, gak ada salahnya jika Anda melihat beberapa ide pengasuhan anak yang menarik, yang mungkin belum pernah Anda pikirkan sebelumnya.

Beberapa negara atau budaya memiliki cara pengasuhan yang berbeda, yang dianggap membantu membesarkan anak-anak yang disiplin dan percaya diri. 

Berikut adalah 5 pola asuh yang dapat Anda pelajari dari para orangtua di seluruh dunia, melansir dari Times of India.

1. Jepang: Anak-anak harus mandiri sejak kecil

Mengajari anak-anak bagaimana menjadi mandiri adalah bagian penting dari pengasuhan yang baik. Dan jika Anda ingin mengadopsi pola asuh tersebut, Jepang bisa menjadi contoh yang baik.

Di negara Asia Timur ini, anak-anak berusia 6 tahun berjalan kaki ke sekolah dan menjalankan tugas sendiri, tanpa pengawasan orang dewasa. Bahkan di kota-kota yang ramai sekalipun.

Orangtua di Jepang percaya bahwa sangat penting untuk mengajar anak-anak kecil menemukan jalan mereka sendiri untuk membuat mereka mandiri.

2. Finlandia: Anak usia dini tidak buru-buru masuk sekolah

Di Indonesia, Anda mungkin merasa berkewajiban untuk mendaftarkan anak sekolah ketika ia sudah berusia 4 tahun. Tapi, anak-anak di Finlandia bahkan tidak memulai sekolah formal sampai mereka berusia 7 tahun.

Di sekolah, bahkan mereka diberikan beberapa kali istirahat panjang selama waktu sekolah untuk bermain di luar. Selain itu, anak-anak diberikan pekerjaan rumah yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan negara lain, dan tidak diharuskan mengikuti tes standar.

Dan Anda akan terkejut mengetahui bahwa anak-anak Finlandia sering menempati peringkat tertinggi di dunia dalam hal akademik. Kok bisa, ya?

3. China: Toilet training bahkan sejak masih bayi

Orangtua di China melatih anak-anak mereka untuk buang air kecil di toilet sejak usia dini. Kadang-kadang mereka memulainya segera setelah anak-anak mulai berjalan.

Di China, orang tua hampir gak menggunakan popok karena masalah lingkungan. Mereka membuat anak-anak memakai celana dan mendorong mereka untuk jongkok ketika ingin buang air. Gaya pengasuhan yang sama diikuti di Vietnam.

4. Swedia: Dilarang memukul

Memukul gak pernah dianggap sebagai metode yang ideal untuk mendisiplinkan anak. Swedia adalah negara pertama yang melarang memukul pada tahun 1979. Memukul anak-anak karena kesalahan dianggap berbahaya bagi perkembangan anak-anak secara keseluruhan dan meningkatkan risiko mengembangkan masalah kesehatan mental.

Mengikuti jejak negara Eropa Utara ini, sekitar 52 negara telah melarang orang tua menggunakan hukuman fisik pada anak.

5. Italia: Membiarkan anak berteriak dan menangis

Ketika anak-anak mulai menjerit dan menangis, kebanyakan orangtua hanya menuruti tuntutan mereka untuk menenangkan mereka. Orang tua di Italia memutuskan untuk tidak menyerah pada perilaku buruk seperti itu.

Jika anak-anak mereka mengamuk, mereka membiarkan mereka melakukannya dengan bebas. Mereka percaya bahwa itu mengirimkan pesan bahwa berteriak, menangis, dan berperilaku buruk tidak akan membantu mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Nah, di antara 5 pola asuh di atas, mana yang sudah Anda terapkan pada si kecil? Atau, mana pola asuh yang paling ingin Anda terapkan?

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.