Menu

Sering Keliru karena Mirip, Ini 3 Perbedaan Demam Berdarah dan Covid-19 yang Harus Kamu Tahu

17 Desember 2021 09:15 WIB

Ilustrasi sakit karena demam berdarah. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Sukabumi —

Sama-sama memiliki gejala demam, Covid-19 dan demam berdarah seringkali membuat banyak orang keliru. Maka dari itu penting untuk mengetahui perbedaan keduanya. 

Meski terdapat beberapa gejala yang serupa, demam berdarah dan Covid-19 tetap memiliki gejala khas yang dapat kita bedakan. Dengan begitu penanganan yang diberikan pun bisa tepat. 

Pandemi yang masih berlangsung ditambah sudah mulai memasuki musim penghujan, kerap membuat banyak orang bingung untuk mengenali Covid-19 dengan demam berdarah atau sebaliknya. 

Berikut ini tim HerStory rangkum 3 perbedaan demam berdarah dan Covid-19 yang penting untuk diketahui, sebagaimana dilansir dari berbagai sumber (17/12/2021)

Penyebab

Dimulai dari penyebabnya, demam berdarah dan Covid-19 sudah jelas sangat berbeda. Demam berdarah disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang menularkan virus dengue. Demam berdarah bisa menyebabkan penurunan trombosit akibat adanya kerusakan pada pembuluh darah.

Sedangkan Covid-19 akibat paparan virus Corona entah itu ditularkan melalui kontak berbicara, bersin, atau batuk.

Gejala 

Meski sama-sama memiliki gejala yang mirip seperti demam, lelah dan nyeri otot, keduanya tetap memiliki gejala khasnya masing-masing. 

Covid-19 disertai gejala anosmia, ageusia, sesak napas, batuk, sakit tenggorokan, dan hidung tersumbat atau berair. 

Sedangkan gejala khas lain dari demam berdarah yakni muncul bercak kemerahan di kulit atau ruam, bagian belakang mata terasa sakit, dan perut yang terasa nyeri apalagi saat ditekan. 

Komplikasi

Perbedaan lainnya dari demam berdarah dan Covid-19 apabila terlambat untuk ditangani bisa menimbulkan sejumlah komplikasi.

Pada demam berdarah, komplikasi yang dapat timbul yakni sesak napas, adanya perdarahan mulai dari mimisan, perdarahan di bawah kulit sampai tinja berdarah, kulit basah dan terasa dingin, tekanan darah menurun, denyut nadi melemah, dan frekuensi buang air yang menurun.

Sementara itu komplikasi akibat Covid-19 meliputi pneumonia, Acute Respitatory Distress Syndrome, gangguan hati, gangguan ginjal akut, gangguan neurologis sampai gangguan jantung. 

Guna membedakan diantara keduanya juga bisa dilihat dari kontak yang dilakukan sebelumnya. Gejala dari demam berdarah bisa muncul dalam rentang waktu 3-10 hari setelah digigit nyamuk. 

Sedangkan infeksi Covid-19 sekitar 2-14 hari setelah kontak dengan penyintas Covid-19. 

Artikel Pilihan