Menu

Perbedaan Covid-19 Varian Omicron Vs Delta, Mulai dari Gejala Hingga Pengobatannya

14 Februari 2022 13:00 WIB

Ilustrasi pasien COVID-19. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Bandung —

Omicron menjadi salah satu varian yang baru muncul akhir-akhir ini. Tingkat penularannya yang cepat juga ternyata membuat beberapa negara kembali memberlakukan aturan guna untuk mencegah penyebaran yang lebih luas. 

Karena, data awal menunjukkan varian Omicron ini lebih berbahaya dibandingkan varian Delta. Sedangkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sama-sama mengklasifikasikan varian Delta dan varian Omicron sebagai varian perhatian.

Meskipun varian Omicron ini memicu kekhawatiran, varian Delta masih menjadi varian virus corona yang paling dominan di banyak negara.

Dilansir dari Times of India, para ahli mengatakan bahwa kasus infeksi varian Omicron juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan dalam waktu singkat. Bahkan, para ahli khawatir varian baru virus corona Covid-19 ini bisa memicu gelombang ketiga. Temuan terbaru memperkirakan gelombang ketiga virus corona Covid-19 diperkirakan bisa terjadi awal tahun 2022, yakni antara Januari dan Febuari.

Lalu, apa bedanya Covid-19 varian Omicron dan Delta? Yuk, simak penjelasan berikut, dilansir dari berbagai sumber, Senin (14/2/2022).

Perbedaan Varian Omicron dan Varian Delta

Meskipun sekarang ini belum tahu seberapa parah infeksi yang disebabkan oleh varian Omicron, para ahli mengatakan varian baru virus corona ini bisa sangat menular. Mereka memperhatikan lonjakan kasus virus corona secara mendadak dalam rentang waktu singkat, ini meningkatkan keyakinan bahwa varian Omicron sangat menular.

Hasil pengurutan genom pun mengungkapkan bahwa varian Omicron lebih banyak bermutasi dibandingkan dengan varian Delta. Buktinya, varian Omicron memiliki lebih dari 30 mutasi pada protein lonjakan itu sendiri dibandingkan dengan varian Delta yang hanya memiliki 18 mutasi.

Karena itulah para ahli yakin bahwa varian Omicron ini lebih kebal terhadap antibodi yang diinduksi oleh vaksin Covid-19. Sehingga varian baru ini kemungkinan bisa menyebabkan peningkatan jumlah kasus terobosan atau infeksi pada orang yang sudah vaksinasi.

Dr Angelique Coetzee, Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan yang pertama kali menemukan varian Omicron mengatakan varian baru virus corona ini bisa memicu gejala yang tidak biasa tetapi lembut.

Berikut adalah gejala Covid-19 varian Omicron

- Batuk Kering

- Demam

- Flu

- Berkeringat saat malam hari

- Nyeri di berbagai bagian tubuh

- Kelelahan

- Tenggorokan gatal

- Indra perasa dan penciuman tidak hilang

Meski hampir mirip, Covid-19 varian Delta juga memiliki gejala yang sedikit berbeda dengan Omicron, di antaranya:

- Sakit kepala

- Sakit tenggorokan

- Pilek

- Kehilangan indra perasa dan penciuman

- Demam

- Batuk

Tapi, ada pula pasien varian Delta yang mengalami gejala parah hingga membutuhkan rawat inap dan perawatan ICU. Tapi, sejauh ini belum ada kasus varian Omicron yang parah.

Pengobatan Covid-19 Varian Omicron dan Delta

Karena Omicron dan Delta memiliki gejala yang hampir sama, sebelum ke rumah sakit untuk pengobatan ada baiknya untuk konsultasi telemedisin terlebih dahulu.

Namun, karena varian Delta umumnya lebih memberikan efek yang lebih berat, seperti demam, nyeri otot atau sakit kepala, kamu bisa konsumsi parasetamol dengan petunjuk yang telah diberikan tenaga kesehatan.