Menu

Pasangan Ketahuan Selingkuh? Sabar Moms, Catat 6 Cara Meredam Emosi yang Tepat Menurut Psikolog!

09 Agustus 2021 20:30 WIB

Ilustrasi pasangan yang sedang bertengkar (KataHappyHouse/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Perselingkuhan di dalam hubungan tentu menjadi masalah yang besar. Enggak ada satu orang pun yang ingin pasangannya mendua.

Ada banyak alasan mengapa pasangan memilih untuk selingkuh. Bukan karena masalah di dalam pernikahan saja, tapi juga ada faktor individual dan situasional.

"Alasan orang berselingkuh beragam. Ada juga faktor individual dan situasional, misalnya pada lingkungan pekerjaan," kata psikolog klinis, Inez Kristanti saat diwawancarai HerStory.co.id.

Ketika kamu memergoki pasangan yang selingkuh, pasti hatimu akan kecewa dan sangat marah dengannya. Mungkin duniamu juga akan terasa hancur melihat suamimu dengan wanita lain.

Saat melihat pasangan selingkuh, cobalah untuk meredam emosimu. Berikut cara meredam emosi yang tepat menurut psikolog klinis, Inez Kristanti.

Yuk, simak baik-baik, ya!

  1. Pertama, pahami emosi yang kamu rasakan.
  2. Lakukan hal-hal yang bisa membantu mengembalikan "sense of self-worth"
  3. Habiskan waktu dengan orang-orang terdekat.
  4. Hindari menjadi "detektif" atau menanyakan terlalu detail tentang perselingkuhan karena itu bisa membuatmu semakin terbayang-bayang.
  5. Bertanya kepada pasangan, salah satunya tentang makna perselingkuhan ini untuknya.
  6. Mencari bantuan dari profesional, seperti terapi atau konseling.

Setelah emosimu sudah mereda, komunikasikan semuanya kepada pasangan. Jangan sampai kamu memutuskan hal-hal yang merugikan di kemudian hari.

Namun, banyak juga orang-orang yang memilih untuk bertahan di dalam rumah tangga demi anak setelah diselingkuhi pasangannya. Lantas, apakah itu baik untuk dilakukan?

Menurut Inez Kristanti, setelah diselingkuhi tentu perlu waktu untuk melalui proses membangun kepercayaan dengan pasangan. 

"Saya memahami pasangan yang ingin mempertahankan pernikahannya untuk anak, tetapi sebaiknya mereka juga melakukan hal-hal yang memproses pembangunan kepercayaan itu kembali, salah satunya dengan berkonsultasi dengan psikolog atau terapis keluarga," jelas Inez.

Artikel Pilihan