Menu

'Namanya Juga Anak-anak' Stop Moms Jangan Kebiasaan Mewajarkan Anak, Bisa Berdampak Buruk, Lho!

23 Maret 2022 11:00 WIB

Illustrasi Anak Bersama Orangtua (Freepik/ Edited by HerStory)

HerStory, Tangerang —

Pernahkan moms melihat anak melakukan hal yang nggak baik? Misalnya memukul temannya, suka mengambil dan merebut barang milik orang lain bahkan sampai berteriak. Lalu pasti moms akan membiarkan anak melakukan hal itu dengan bilang "Maklumin aja, namanya juga anak-anak". 

Memang wajar banget kalau anak-anak gak bisa diam atau belum tahu ini dan itu. Tapi istilah "Namanya juga anak-anak" nggak bisa dipukul rata ya moms, apalagi untuk hal-hal yang dilakukan anak, lho! Anak juga perlu didampingi untuk mengeliminasi kebiasaan yang kurang baik dan dididik dengan sikap sopan santun.

Mungkin beberapa dari moms di rumah sering mengucap dan mengalami hal ini, seperti:

Anak masuk rumah atau ruangan orang tanpa perisi, misalnya langsung nyelonong masuk rumah teman, ke kamar orang tua teman tanpa permisi, dll.

Anak juga sering melampiaskan emosi dengan kekerasan, selain menangis anak yang sedang kesal biasanya cenderung ingin memukul atau membanting sesuatu. Kita bisa ajarkan kepada anak bagaimana cara melampiaskan emosi dengan cara sehat.

Anak menyerobot antrean dan mengambil yang bukan miliknya, wajar bila balita masih kesulitan untuk bersabar menunggu antrean atau belum paham soal kepemilikan. Tapi bukan berarti kita biarkan tanpa mengajarkan dan membiasakan anak agar antre dan menghargai milik orang lain.

Anak berbicara kasar dan memaki-maki, children see, children do. Anak pasti merekam dan meniru perkataan orang di sekitarnya. Yuk moms lebih hati-hati saat berbicara di depan anak.

Melakukan bullying pada orang lain, anak yang biasa mengejek atau "mengerjain" teman yang lebih lemah juga bisa disebut melakukan bullying.

Berbohong dan memanipulasi, biasanya anak nggak jujur bila orang tua terlalu sering memberi hukuman saat anak melakukan kesalahan. Anak jadi takut disalahkan dan enggan bercerita pada orangtuanya.

Memaksakan kehendak pada orang lain, memang wajar jika balita masih di fase egosentris, tapi bukan berarti anak tak bisa dilatih. Ajarkan anak rasa empati, konsensual, dan menghargai orang lain.

Jadi gak ada lagi pakai dalih "namanya juga anak-anak" untuk menoleransi kebiasaan buruk anak seperti di atas tadi ya moms!

Artikel Pilihan